Contact Us | Privacy Policy | Terms Of Service

11 Jun 2013

Kopi dan Islam



kopi dan Islam
Apa kontribusi terbesar kebudayaan Islam untuk dunia? Pertanyaan yang terus diperdebatkan tanpa henti oleh para ilmuwan dan sejarawan. Dan salah satu jawabannya yaitu kontribusi terbesar kebudayaan Islam kepada dunia adalah: 

Kopi 

Kopi adalah minuman favorit di dunia. Kopi telah menjadi kekuatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan dan menjadi alat pemersatu. Kekuatan produktif dari kopi tidak dapat disangkal lagi dan kemampuannya untuk merangsang keakraban dan persahabatan sangat mengagumkan. 

Meskipun kenyataannya bahwa kopi sebagai minuman adalah penemuan yang relatif baru. Tentu saja pohon kopi telah tumbuh selama berabad-abad, namun penemuannya sebagai minuman baru pada abad ke-15, berarti kopi belum terlalu dikenal pada zaman Nabi Muhammad SAW. 

Masih menjadi perdebatan persisnya dari mana kopi berasal dan siapa pertama kali menemukannya, namun yang disepakati adalah kopi mungkin mulai diminum pada sekitar zaman modern Ethiopia, Somalia atau Yaman. Umumnya diyakini bahwa suku-suku Oromo Ethiopia adalah yang pertama menyeduh kopi. 

Dari daerah Afrika Timur dan Selatan, kopi mulai menyebar ke seluruh semenanjung Arab secara keseluruhan. Nama yang diberikan untuk minum kopi ini adalah Qahwa. Dari nama inilah (Qahwa) dapat dilacak perjalanan kopi menuju Eropa. 

Orang-orang Turki memiliki kesulitan mengucapkan konsonan 'w'. Mungkin ini sebabnya dalam bahasa Turki tidak ditemukan huruf 'w' dan semua konsonan 'w' berubah menjadi 'v'. Karena ini, ketika kopi diperkenalkan ke Kekaisaran Ottoman (Usmaniyah) Turki, Qahwa (bahasa Arab) diucapkan sebagai kahve.

Kopi menjadi bagian penting dari budaya Turki sampai hari ini. Dikatakan, di masa lalu hukum Turki menetapkan  syarat bahwa seorang pria harus mampu memberikan kopi yang cukup kepada istrinya, jika ia tidak mampu maka istrinya boleh minta cerai. 

Dari kopi Utsmaniyah akhirnya kopi menyebar ke Eropa Timur. Orang-orang Eropa kemudian menghilangkan konsonan 'h' dalam kahve sehingga menjadi kave, yang akhirnya berkembang sebagai kaffee dalam bahasa Jerman, caffè dalam bahasa Italia, koffie dalam bahasa Belanda dan coffee dalam bahasa Inggris. 

Sebuah ungkapan terkenal tentang kopi di Turki berbunyi: "Secangkir kopi mampu menjaga persahabatan sampai empat puluh tahun."


Diposkan di:
© 2015 Kumpulan Tulisan. All rights reserved.