Contact Us | Privacy Policy | Terms Of Service

4 Sep 2013

Dampak dan Efek Samping Vaksinasi



dampak dan efek samping vaksinasi
Seorang bayi yang baru lahir di Amerika Serikat saat ini seharusnya sudah mendapatkan 20 vaksinasi ketika berusia 2 tahun. Tapi fakta yang mengherankan, banyak orang tua yang tidak melakukan itu pada bayinya. Yang mengejutkan adalah hasil survei yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada tahun 2011 yang menemukan bahwa 82% orang tua ternyata tidak memvaksinasi bayi-bayi mereka pada jadwal yang telah ditentukan karena khawatir pada efek samping vaksinasi terhadap perkembangan kesehatan bayi mereka, seperti gangguan belajar atau gangguan dan masalah perilaku.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) kemudian melakukan studi besar-besaran untuk mendapatkan jawaban atas kekhawatiran kebanyakan orang tua terhadap efek samping vaksinasi. Para peneliti selanjutnya mengumpulkan data dan catatan vaksinasi dan melakukan berbagai tes pada lebih dari 1000 bayi yang berusia antara 7 sampai 10 tahun. Para ilmuwan tersebut menemukan indikasi bahwa anak-anak yang sepenuhnya divaksinasi memiliki peningkatan risiko penurunan kemampuan kognitif, kesulitan berbicara, ketidakmampuan belajar atau bermasalah dengan konsentrasi.

Hasilnya jelas, tidak ada peningkatan yang terukur dan signifikan terhadap kondisi anak yang mendapat vaksinasi sesuai jadwal.

Hasil penelitian tersebut ada dalam Journal Pharmacoepidemiology and Drug Safety (Shahed Iqbal et al, Number of antigens in early childhood vaccines and neuropsychological outcomes at age 7–10 years).


Diposkan di:
© 2015 Kumpulan Tulisan. All rights reserved.