Contact Us | Privacy Policy | Terms Of Service

2 Sep 2013

Pengaruh Uang Terhadap Kemampuan Berpikir



pengaruh uang terhadap kemampuan berpikir
Dalam serangkaian penelitian tentang pengaruh uang terhadap kemampuan berpikir yang melibatkan petani di India Selatan dan konsumen di New Jersey, para ilmuwan menemukan bahwa orang yang memiliki masalah finansial dan keuangan umumnya lebih buruk dalam memecahkan teka-teki silang.

"Memikirkan masalah keuangan membutuhkan energi yang besar-hampir sama dengan energi yang dibutuhkan untuk begadang semalaman-dan menyebabkan kemampuan kognitif melambat," kata Eldar Shafir, psikolog dari Princeton University.

Sebelum responden mulai mengerjakan teka-teki, para peneliti itu terlebih dahulu mengajukan pertanyaan tentang uang: "Jika mobil Anda rusak dan Anda membutuhkan $ 1.500 untuk memperbaikinya, apa yang Anda akan lakukan?" Ternyata responden yang kurang mampu dari segi keuangan sangat lambat dalam menyelesaikan teka-teki silang.

"Jika Anda mendapatkan pertanyaan yang berkaitan dengan uang, maka pertanyaan itu secara otomatis akan menggelitik bagian otak Anda yang berhubungan dengan keuangan Anda, yang selanjutnya menggangu kemampuan Anda berpikir bagaimana menyelesaikan suatu masalah," kata Sendhil Mullainathan, seorang ekonom di Harvard University yang juga memimpin penelitian tersebut.

Tim peneliti tersebut juga menemukan kecenderungan yang sama pada petani di India selatan, yang dibayar hanya sekali per tahun. Ternyata sebelum panen, para petani itu sangat buruk dalam menyelesaikan teka-teki silang jika dibandingkan setelah panen dan menerima uang.

"Jika Anda akan membuat keputusan yang benar-benar mengharuskan Anda untuk berpikir, Anda mungkin harus menunggu sampai pikiran Anda bebas dari masalah keuangan," ujar Mullainathan.

Mullainathan dan Safir mengatakan, temuan penelitian ini bisa memiliki implikasi yang lebih luas. "Pertanyaan yang masih belum terjawab adalah mengapa sulit bagi masyarakat miskin untuk keluar dari kemiskinan," kata Safir.

Dalam banyak kasus, orang-orang miskin bukannya tidak pintar atau tidak mampu merencanakan keuangan mereka dibanding orang-orang kaya. Masalah utamanya adalah kemiskinan telah menyita lebih banyak waktu dan pikiran mereka.

"Ketika hampir seluruh waktu dan pikiran mereka terfokus pada bagaimana keluar dari kemiskinan, mereka mengelola keuangan mereka lebih baik dari yang dilakukan oleh orang kaya, sehingga mereka hampir tidak punya waktu lagi untuk fokus pada hal-hal lain dalam hidup mereka," kata Shafir.


Diposkan di:
© 2015 Kumpulan Tulisan. All rights reserved.