Contact Us | Privacy Policy | Terms Of Service

2 Sep 2013

Bahaya Suplemen Vitamin



bahaya suplemen vitamin
Vitamin berasal dari kata  "vita" yang dalam bahasa latin berarti kehidupan. Vitamin diperlukan untuk mengubah makanan menjadi energi. Ketika tubuh seseorang tidak mendapatkan cukup vitamin, maka akan menderita penyakit. Pertanyaannya bukan tentang "apakah kita membutuhkan vitamin" tetapi "berapa banyak vitamin yang kita butuhkan" "apakah makanan yang kita konsumsi sudah cukup mengandung vitamin yang kita butuhkan?".

Kebanyakan orang berasumsi bahwa kelebihan vitamin tidak akan merusak tubuh. Ternyata para ilmuwan telah menemukan selama bertahun-tahun bahwa sejumlah besar suplemen vitamin berbahaya bagi kesehatan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine pada tahun 1994, disebutkan bahwa 29.000 pria Finlandia, semuanya perokok, telah diberikan kombinasi suplemen vitamin E harian dan atau beta carotene. Studi ini menemukan, mereka yang telah mengkonsumsi suplemen vitamin E dan atau beta carotene selama 5 - 8 tahun lebih berisiko meninggal akibat kanker paru-paru atau penyakit jantung.

Dua tahun kemudian jurnal yang sama (tentang suplemen vitamin) diterbitkan oleh studi lain, 18.000 orang yang berisiko terkena kanker paru-paru karena merokok diberikan kombinasi suplemen vitamin A dan atau beta carotene. Studi tersebut menemukan bahwa risiko kematian akibat kanker paru-paru bagi mereka yang mengkonsumsi suplemen vitamin A dana atau beta carotene adalah 46% lebih tinggi.

Kemudian pada tahun 2004, review dari 14 percobaan acak untuk Cochrane Database menemukan bahwa suplemen vitamin A , C , E, beta carotene, mineral, selenium yang digunakan untuk mencegah kanker usus sebenarnya dapat meningkatkan kematian.

Review lain, diterbitkan pada tahun 2005 di Annals of Internal Medicine, menemukan bahwa di 19 uji coba pada sekitar 136.000 orang, ditemukan bahwa suplemen vitamin E meningkatkan jumlah kematian. Juga pada tahun itu, sebuah studi pada orang-orang dengan penyakit pembuluh darah atau diabetes ditemukan bahwa vitamin E meningkatkan risiko gagal jantung. Dan pada tahun 2011, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association terkait suplemen vitamin E yang menyebabkan peningkatan risiko kanker prostat.

Akhirnya tahun lalu, review Cochrane menemukan bahwa beta carotene dan vitamin E  dapat meningkatkan risiko kematian dan begitu juga suplemen vitamin A dosis tinggi.

Apa yang dapat menjelaskan hubungan antara suplemen vitamin dan peningkatan risiko kanker dan kematian? Jawabannya adalah antioksidan.

Antioksidasi vs oksidasi disebut sebagai pertarungan antara baik dan jahat. Ini terjadi pada organ seluler tubuh yang disebut mitochondria, di mana tubuh mengubah makanan menjadi energi, sebuah proses yang membutuhkan oksigen (oksidasi). Salah satu konsekuensi dari oksidasi adalah adanya kelebihan radikal bebas. Radikal bebas yang berlebih dapat merusak DNA, membran sel dan lapisan arteri. Tidak mengherankan jika kelebihan radikal bebas telah lama dikaitkan dengan penuaan, kanker dan penyakit jantung.

Untuk menetralisir radikal bebas, tubuh membuat antioksidan (baik). Antioksidan juga dapat ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran, selenium, beta carotene, vitamin A , C dan E. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayuran memiliki risiko lebih rendah terhadap kanker dan penyakit jantung serta hidupnya lebih lama.

Logikanya jelas, jika buah-buahan dan sayuran mengandung antioksidan, dan orang-orang yang rutin mengkonsumsi buah dan sayuran menjadi semakin sehat, maka orang yang mengkonsumsi suplemen antioksidan seharusnya juga semakin sehat, tapi kenyataan yang terjadi pada mereka yang rutin mengkonsumsi suplemen vitamin adalah sebaliknya (semakin tidak sehat).

Ketika orang mengkonsumsi antioksidan dalam dosis yang besar berupa suplemen vitamin, keseimbangan antara produksi radikal bebas dan kerusakannya menjadi tidak seimbang, sehingga menyebabkan keadaan tidak alami di mana sistem kekebalan tubuh kurang mampu membunuh bakteri jahat dan sel-sel perusak. Para peneliti kemudian menyebutnya sebagai paradoks antioksidan.


Diposkan di:
© 2015 Kumpulan Tulisan. All rights reserved.