9 Des 2012
Kata-Kata dan Media Sosial
Mari merenung sejenak, merenung tanpa berkata-kata, barangkali kita sudah terlalu banyak berkata-kata tapi masih sedikit berbuat. Barangkali kita terlalu sibuk dengan ide-ide tapi lupa mewujudkannya. Atau kita terlalu sering mengeluh, menyalahkan orang lain, tapi tak pernah berkata-kata terhadap diri sendiri, tidak pernah bertanya kepada diri sendiri apakah kita sudah benar atau sudah melakukan kewajiban kita.
Apa penyebab semua itu? Mungkinkah karena kita terlalu dimanja oleh teknologi penyebar kata-kata yang bernama media sosial seperti Twitter, Facebook, atau berbagai jejaring sosial melalui internet, dan juga media-media online, baik yang resmi maupun yang tak jelas siapa pemiliknya. Banyak blog yang tidak mencantumkan siapa pengelolahnya. Semua itu berisi kata-kata yang bermacam-macam, ada yang positif, ada yang negatif, ada yang memberi semangat, namun tak sedikit yang sengaja mencemooh, memfitnah dan menyebarkan kebencian.
Apa penyebab semua itu? Mungkinkah karena kita terlalu dimanja oleh teknologi penyebar kata-kata yang bernama media sosial seperti Twitter, Facebook, atau berbagai jejaring sosial melalui internet, dan juga media-media online, baik yang resmi maupun yang tak jelas siapa pemiliknya. Banyak blog yang tidak mencantumkan siapa pengelolahnya. Semua itu berisi kata-kata yang bermacam-macam, ada yang positif, ada yang negatif, ada yang memberi semangat, namun tak sedikit yang sengaja mencemooh, memfitnah dan menyebarkan kebencian.
Facebook atau Twitter misalnya, siapa saja bisa membuat akun Facebook dan Twitter dengan nama apa saja, termasuk nama binatang. Ada yang setiap kali mengupdate status atau twit hanya untuk mencela dan menyebarkan kebencian, mengumpat dan memfitnah. Parahnya, sebagian pembaca kadang-kadang percaya bahwa apa yang disampaikan itu betul, ada juga yang masih mempertanyakan, sisanya memilih melawan dengan mencela dan mengumpat balik.
Tak ada salahnya eksis di media sosial atau jejaring sosial selama itu membawa manfaat dan hasil positif kepada pembacanya. Kata-kata adalah kekuatan yang bisa membangkitkan semangat hidup dan memotivasi pembacanya selama kata-kata yang tertulis adalah tentang hal-hal yang positif. Sebaliknya kata-kata juga dapat menimbulkan kebencian bahkan konflik di kehidupan nyata jika yang tersebar di media sosial atau jejaring sosial adalah kata-kata kebencian yang menghasut.
Tak ada salahnya eksis di media sosial atau jejaring sosial selama itu membawa manfaat dan hasil positif kepada pembacanya. Kata-kata adalah kekuatan yang bisa membangkitkan semangat hidup dan memotivasi pembacanya selama kata-kata yang tertulis adalah tentang hal-hal yang positif. Sebaliknya kata-kata juga dapat menimbulkan kebencian bahkan konflik di kehidupan nyata jika yang tersebar di media sosial atau jejaring sosial adalah kata-kata kebencian yang menghasut.
Mari bijak berkata-kata di media sosial atau jejaring sosial.
Diposkan di: Opini
