Contact Us | Privacy Policy | Terms Of Service

27 Sep 2013

Terapi Cinta Untuk Penyembuhan dan Kesehatan



terapi cinta
"Kita dibentuk oleh apa yang kita cintai." - Johann Wolfgang 

Cinta adalah salah satu berkah terbesar bagi kehidupan manusia. Manusia, dalam hubungannya dengan sesama, tersentuh oleh kekuatan terapi penyembuhan dari cinta dengan cara yang unik. Melalui keluarga, persahabatan atau masyarakat, cinta memberi kita kesempatan untuk mengembangkan kesabaran, pengertian, keberanian , belas kasih dan pemenuhan keinginan terdalam serta tujuan hidup.

Hubungan antar manusia menjadi sangat penting karena kebutuhan akan kebahagiaan, kesehatan dan umur panjang. Dalam beberapa budaya di mana masyarakatnya hidup dengan bahagia, sehat dan panjang umur, kesuksesan tidak ditentukan oleh ukuran jumlah uang atau aset, mereka dianggap sangat sukses jika mereka memiliki jaringan sosial yang besar dari keluarga, teman-teman dan masyarakat, di mana mereka saling berhubungan penuh keakraban.

Berbeda dengan kondisi masyarakat saat ini, di mana kebanyakan orang begitu sibuk sehingga mereka tidak punya waktu luang lagi untuk berkumpul. Mereka mengisi hidup dengan banyak kegiatan dan kerja untuk mengejar harta dan tahta.

Budaya tradisional tidak bangun setiap pagi karena jam alarm. Sebaliknya, mereka bangun karena saling membangunkan satu sama lain. Alih-alih bersiap ke kantor atau belanja, mereka justru mengunjungi orang yang mereka cintai. Mereka memiliki harta yang sangat sedikit, karena mereka merasa saling memiliki. Rasa saling memiliki semacam ini bukan saja penghargaan untuk cinta tapi juga keajaiban untuk tubuh, pikiran dan jiwa.

Ilmu pengetahuan modern telah mengakui bahwa berada dalam sebuah hubungan yang penuh cinta memiliki manfaat besar bagi kesehatan. Sudah diketahui bahwa tingkat kematian untuk semua penyebab kematian di Amerika Serikat jauh lebih tinggi pada mereka yang sendiri untuk segala usia dan jenis kelamin. Inilah sebabnya mengapa perusahaan asuransi bisa memprediksi berapa lama orang cenderung untuk bertahan hidup berdasarkan status kehidupan sosial mereka.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Dr Lisa Berkman, seorang ahli epidemiologi tentang efek cinta dan hubungan sosial, melakukan studi pada 7000 pria dan wanita yang tinggal di California. Selama 9 tahun, dia menemukan bahwa orang yang terputus dari orang lain, 3 kali lebih mungkin meninggal dibandingkan dengan mereka yang memiliki koneksi sosial yang kuat.

"Mereka yang memiliki ikatan sosial yang erat dengan gaya hidup seperti merokok, obesitas dan kurang olahraga benar-benar hidup lebih lama dibandingkan dengan mereka yang miskin ikatan sosial meskipun kebiasaan hidupnya lebih sehat." (Lisa Berkman and S. L. Syme. American Journal of Epidemiology).


Diposkan di:
© 2015 Kumpulan Tulisan. All rights reserved.